Ultimate Spectacle


Dulu sekali, aku pernah punya (akun?) Wasap (WhatsApp) dan lalu tergabung dalam grup yang isinya kawan-kawan kuliah. Tapi yang bikin kesal adalah kawan(-kawan) ini menggunakan Wasap hanya buat pamer, entah pamer bayi, gaji, kerjaan, rumah, apa yang mereka lakukan, kemana mereka pergi, dll. Belum lagi dikit-dikit hape bunyi hanya untuk pemberitahuan gak penting macam di atas. Sampai pada titik aku bilang: No, more! Enough is enough. Then I delete this WhatsApp from my phone. WhatsApp Sucks!

Ah, barangkali aku emang terlalu sensi/baper/iridengki dlsb. Atau begitukah?

Share:

0 komentar